Senin, 05 Desember 2016

PUISI RINDU

Bila rindu adalah air
Mungkin diriku sudah tenggelam di dalamnya
Bila rindu adalah api
Mungkin diriku sudah terbakar di dalamnya
Bila rindu adalah angin
Mungkin diriku sudah kedinginan di dalamnya

Tetapi… Rindu hanyalah rindu
Sebanyak-banyak pengibaratan adalah nihil
Tak kala dirimu saja sudah jijik walau sekedar menyapaku

Semua terasa mati seketika dan dalam keadaan mengenaskan
Sebab pergimu tanpa alasan

S. Pratomo – Sajak Liar



 Adakah kau ingat?
Tawa renyah pengusir malam pekat diantara kita?
Juga senyum dan canda kala kita berdua?

Aku mengingatmu kembali
dalam bingkisan berbentuk mimpi terasa begitu nyata
genggam tanganmu, tatap matamu dan
hangatnya bersandar di bahumu

Aku membutuhkanmu layaknya rindu
yang tiba-tiba butuh direngkuh,
tangis yang tiba-tiba butuh tangan
untuk menghapusnya.

Aku lemah 
mencari yang pantas untuk menggantikanmu
Namun, apa yang kau tuai benar-benar meninmbunku
Kembali pada cinta beberapa tahun silam

Dariku, yang perlahan mengingatmu kembali.

Selby Raditya – Sajak Liar

Jangan lupa klik Puisi Tentang Ayah untuk melihat puisi rindu untuk ayah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar