Bila
rindu adalah air
Mungkin
diriku sudah tenggelam di dalamnya
Bila
rindu adalah api
Mungkin
diriku sudah terbakar di dalamnya
Bila
rindu adalah angin
Mungkin
diriku sudah kedinginan di dalamnya
Tetapi…
Rindu hanyalah rindu
Sebanyak-banyak
pengibaratan adalah nihil
Tak kala
dirimu saja sudah jijik walau sekedar menyapaku
Semua
terasa mati seketika dan dalam keadaan mengenaskan
Sebab
pergimu tanpa alasan
S. Pratomo – Sajak Liar
Adakah kau ingat?
Tawa
renyah pengusir malam pekat diantara kita?
Juga
senyum dan canda kala kita berdua?
Aku mengingatmu
kembali
dalam
bingkisan berbentuk mimpi terasa begitu nyata
genggam
tanganmu, tatap matamu dan
hangatnya
bersandar di bahumu
Aku membutuhkanmu
layaknya rindu
yang
tiba-tiba butuh direngkuh,
tangis
yang tiba-tiba butuh tangan
untuk
menghapusnya.
Aku lemah
mencari yang pantas untuk menggantikanmu
mencari yang pantas untuk menggantikanmu
Namun,
apa yang kau tuai benar-benar meninmbunku
Kembali
pada cinta beberapa tahun silam
Dariku,
yang perlahan mengingatmu kembali.
Selby Raditya – Sajak Liar
Jangan lupa klik Puisi Tentang Ayah untuk melihat puisi rindu untuk ayah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar